10 Makanan Khas Bali Paling Populer

Bali tak cuma dikenal sebagai ‘surga’ wisata andalan Indonesia. Pulau Dewata ini pun kaya akan khasanah kuliner. Banyak pelancong datang ke sini untuk berburu makanan khas Bali.

 

Bali tak cuma dikenal sebagai ‘surga’ wisata andalan Indonesia. Pulau Dewata ini pun kaya akan khasanah kuliner. Banyak pelancong datang ke sini untuk berburu makanan khas Bali.

Mungkin sudah umum ya kalau di berbagai sudut objek wisata di Bali terdapat sejumlah resto dan rumah makan dengan menu western food. Apalagi di kawasan Kuta, Legian, Seminyak, dan Sanur. Belum lagi di sepanjang pantai Jimbaran, banyak pula resto yang menjajakan menu seafood. Makanan semacam ini meskipun mahal, tetap saja lumrah karena di sejumlah kota besar di Indonesia pun bertebaran di mana-mana.

Kalau kamu ingin berburu kuliner di Bali, mengapa tidak mencari warung atau rumah makan yang menyediakan makanan khas Bali? Bagi yang Muslim, jangan kuatir. Toh tak semua resto atau warung nasi di Bali menyediakan daging babi. Cari saja resto atau rumah makan yang berlabel halal tapi masih menyediakan makanan Bali, yang resepnya merupakan warisan turun-temurun.

Rata-rata makanan enak di Bali berbahan dasar daging-dagingan, seperti ayam, bebek, dan ikan. Tapi ada juga berbahan dasar sayur-sayuran, tentu saja ini cocok buatmu yang vegetarian.

Sebenarnya, bumbu atau rempah-rempah untuk makanan khas Bali rata-rata sama dengan masakan Jawa, Sunda, dan Sumatera. Yang beda cara meraciknya saja dan pencampurannya. Umumnya bahan penyedap makanan khas Bali adalah bawang-bawangan, cabai, kacang dan parutan kelapa. Dari sisi citra rasa, masakan Bali dipengaruhi oleh citra rasa kuliner khas Timur Tengah, India, dan China.

Nah, kamu penasaran apa saja sih kuliner di Bali, yang bercirikhas serta sulit ditemui di daerah luar Bali, yuk kita bedah satu persatu secara singkat. Siapa tahu rekomendasi makanan yang kami infokan berikut ini menjadi oleh-oleh khas Bali,  yang layak dibawa pulang sehabis pelesiran.

 

10 Rekomendasi Makanan Khas Bali

 

1.Ayam Betutu

foto: tastynesia.com/ayu nindya

Inilah salah satu makanan tradisional Bali yang paling populer dan legendaris. Menurut asal-usulnya, resep ayam betutu berasal dari Gilimanuk Jembrana, yang lokasinya berbatasan dengan Pulau Jawa. Di sana ada ayam betutu Men Tempeh, yang terkenal hingga sekarang.

Tapi kamu jangan kuatir kalau ingin ayam betutu khas Bali tak harus jauh-jauh ke Gilimanuk. Ada beberapa resto di sekitar objek wisata yang menyediakan ayam betutu, antara lain: warung Pak Man, Mek Rati, warung Liku, dan Warung Pak Sanur.

Ayam betutu sebenarnya mirip pepes ayam. Tapi cara masak dan racikan rempahnya berbeda. Bumbunya merupakan campuran salam, sereh, daun jeruk, bawang merah, kunyit, jahe, kemiri, dan daun jeruk. Semua bahan bumbu diulek, lalu dimasukan ke dalam tubuh ayam yang  masih mentah. Setelah bumbunya meresap, barulah ayamnya dimasak, baik direbus maupun dipanggang. Rasakan kelezatannya. Sungguh, hidangan kuliner ayam mengundang selera.

 

2.Sate Lilit

foto: sirahbaliinfo.com

Sate lilit juga termasuk makanan khas Bali yang populer. Tusukan bambu satenya lebih besar dari tusukan sate Madura. Bahan utamanya daging ayam atau ikan yanag digiling sampai halus, dengan campuran bumbu berupa kelapa parut, bawang, dan lainnya. Setelah dagingnya berbumbu, barulah dililitkan pada batang bamboo, kemudian dibakar seperti masak sate pada umumnya.

Biasanya sate lilit disajikan dengan nasi campur khas Bali dengan variasi sambal sesuai selera penyantapnya. Kamu yang ingin menikmati sate lilit lezat, kami rekomendasikan beli saja di Warung Wardani, Laka Leke, Warung Mertha Sari, dan Warung Be Paseh. Semua warung sate lilit ini berlabel halal.

 

3.Nasi Campur Bali

foto: indonesiakaya.com

Nasi campur Bali bisa kamu temukan di berbagai tempat. Kalau kamu Muslim ingin cari nasi campur Bali halal, bisa cari saja di sekitar Jalan Kuta Raya. Salah satunya adalah di Warung Nasi Pedas Bu Andika.

Nasi campur Bali biasanya berpadupadan dengan sate lilit. Cirikhasnya adalah nasi putih dicampur dengan urap kelapa dan suwiran ayam sisit. Sambal embe dan sambal matah menjadi penambah selera makanan Bali ini.

 

4.Lawar

foto: ganendra.net

Lawar adalah masakan tradisonal Bali, yang didominasi dengan sayur-sayuran, perpaduan parutan kelapa, sayur nangka, kacang panjang dan bumbu khas Bali.

Jadi, lawar mirip seperti salad. Kalau di Sunda, semacam lotek, tapi tentunya dengan racikan bumbu berbeda. Biasanya lawar dicampur aneka daging-dagingan sesuai selera. Bisa juga cuma berupa sayuran. Kamu ingin coba lawar enak, coba saja datang ke Warung Lawar Ayam Artha Jaya dan Lawar Kuwir Men Koko.

5.Laklak

balipustakanews.com

Makanan khas Bali ini mirip dengan kue serabi, baik dari rasanya maupun cara masaknya. Laklak diadon di atas lempengan mirip kendi dari tanah liat, yang dimasak dengan nyala api dari tungku.

Meskipun persis serabi, rasa laklak ada yang khas karena tekstur luarnya terasa renyah, tapi lembut di dalamnya. Seperti juga serabi, laklak ditambahi sirup gula merah campur parutan kelapa. Laklak Bali Laku 168 dan Laklak Bali Rama adalah dua kedai ternama yang menjual makanan tradisional ini.

 

6.Rujak Buleleng Bali

foto: indonesiakaya.com

Tak kalah dengan Jakarta, Bogor, dan Bandung, di Bali pun punya rujak. Di sana yang terkenal adalah rujak buleleng karena berasal dari Buleleng di Bali utara. Tapi kamu bisa temukan rujak ini di sekitar Denpasar dan Kuta, misalnya di Warung Rujak Men Galang dan Warung Rujak Merdeka.

Seperti rujak pada umumnya, rujak buleleng berbahan utama potongan aneka buah dengan bumbu khas Bali. Yang jadi cirikhas utama rujak buleleng adalah penambahan pisang batu dengan rasa sedikit sepat. Tapi ini juga mirip rujak ulek khas Bandung.

 

7.Nasi Jinggo

foto: .persakademika.com/canang

Nasi Jinggo khas Bali persis seperti nasi kucing ala Jogja karena porsi nasinya memang sedikit. Tapi rasa nasi jinggo bali lebih gurih dan pedas. Berbungkus pisang, nasi jinggo biasanya disajikan dengan daging, goreng tempe, dan sedikit mie.

Kamu ingin mencoba berburu nasi jinggo di Bali, tinggal pilih saja warung atau rumah makan yang kami rekomendasikan, antara lain: Nasi Jinggo Simpangan, Nasi Jinggo Wikowi, serta Nasi Jinggo Sambal Ijo.

 

8.Bubur Mengguh

foto: sashylittlekitchen.com

Selain rujak, daerah Buleleng pun melahirkan makanan tradisional Bali lainnya, yakni bubur mengguh. Konon, bubur ini terbilang istimewa karena sering jadi santapan orang Bali pada acara-acara adat atau festival budaya.

Bubur mengguh tak jauh beda dengan bubur ayam dari sisi penyajian dan lauk-pauknya. Yang beda hanyalah penambahan urap bercampur rujak sayur dengan tambahan kuah santan.

 

9.Nasi Tepeng

foto: mybalistory.com

Daerah Gianyar punya makanan tradisional juga, yaitu nasi tepeng. Sebenarnya makanan ini mirip nasi tim karena teksturnya rada lembut. Bagi orang Gianyar, nasi tepeng lebih pas disantap dengan suwiran ayam goreng telur, dan terong.

 

10.Tipat Cantok

beritabali.com

Nah, kalau kuliner Bali ini mirip dengan ketupat campur khas Jawa. Bumbunya pun persis untuk ketoprak atau gado-gado. Hanya ada bedanya sedikit. Tipat cantok biasanya ditambahkan kencur, jeruk limau, dan terasi udang.

Kamu yang sedang berlibur ke Bali dan ingin mencoba tipat cantok yang enak, bisa datangi saja warung tipat cantok Bu Agung atau Bali Rahayu di Denpasar.

 

Sebenarnya masih ada beberapa lagi makanan khas Bali, misalnya tum ayam, sate plecing, bebek timbungan, komoh, dan serombotan. Tapi contoh masakan Bali tersebut cara penyajian dan bumbu-bumbunya hampir sama dengan sebagian makanan Bali yang kami ulas tadi.

Ini tak mengherankan karena makanan atau masakan Bali sama-sama menggunakan rempah-rempah yang biasanya digunakan sebagai bumbu dapur pada umumnya di Indonesia. Meski begitu, cara masak dan peracikan bumbunya saja yang bisa berbeda sehingga rasanya pun punya cirikhas tersendiri.

So, kamu yang doyan makan sekaligus berencana pelesiran ke Bali, mungkin jadi tantangan tersendiri untuk berburu kuliner makanan khas Bali. Bosan juga ya kalau terus menikmati makanan enak di Bali bergaya modern tapi belum pernah sekalipun mencoba kuliner khas Bali. Duh, keterlaluan.